Maulana Malik Ibrahim diyakini sebagai
pelopor penyebaran Islam di Jawa dan menempati urutan pertama dalam Walisongo.
Kitab Walisana menyebutnya sebagai : mula-mula tetalering Waliyullah,
nenek moyang para Wali di Jawa. Para ahli sejarah tidak sepakat mengenai asal
usul, tempat dan tahun kelahirannya. Ia diperkirakan lahir sekitar pertengahan
abad 14, kira-kira tahun 1350 M.
Ada yang berpendapat bahwa Maulana Malik
Ibrahim berasal dari Gujarat India yang sengaja datang ke Jawa Timur
untuk berdakwah, dengan alasan bahwa nisan makamnya buatan Gujarat.
Menurut Sumber yang lain, ia berasal dari
Persia, lalu menikah dengan saudari Raja Cermin. Pendapat ini pun tidak
memiliki dasar yang kuat, dan sampai sekarang tidak dapat dipastikan dimana
negeri Cermin berada. Hanya saja Stamford Raffles, penulis buku History of
Java, mengatakan, bahwa negeri Cermin terletak di Hindustan, sementara yang
lain mengatakan terletak di Indonesia.
Bahkan ada yang berpendapat, ia berasal dari
Maghribi (Maroko) Afrika Utara, atas dasar bahwa masyarakat mengenalnya dengan
julukan Syekh Maghribi atau Maulana Maghribi. Namun kurang kuat dasarnya.
Menurut Prof.
DR. Buya Hamka, Maulana Malik Ibrahim adalah seorang bangsa Arab keturunan
Rasulullah yang datang dari Kasyan Persia. Hal yang sama dibenarkan oleh Prof.
DR. Hoessein Djajadiningrat dan AF Martadji, bahwa Maulana Malik Ibrahim
masih keturunan Zainal Abidin, cicit Nabi Muhammad Saw.[1]
Sumber lain menyebutkan, ia berasal dari arab
dan nasabnya bertalian dengan golongan “Sayyid”, keluarga Alawiyin dari
Hadhramaut, keturunan Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali. Menurut sumber ini,
ia adalah putra Barakat Zainul Alam bin Jamaluddin al-Husaini bin Ahmad
Syah Jalal bin Abdullah bin Abdul Malik bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin
Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Abdullah bin Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad
an-Naqib bin Ali al-Uraidhy bin Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali
Zainal ‘Abadin bin Husain bin Ali, suami Fathimah az-Zahra binti Rasulullah Saw
Thalib, suami Fathimah binti Rasulillah Saw.
Maulana Malik sejak kecil sudah belajar ilmu
agama Islam kepada keluarganya (Alawiyyin) yang taat beragama. Hanya tidak ada
keterangan tentang siapa dan darimana saja gurunya, sehingga ia menjadi
seorang ulama besar
Dalam riwayat hidupnya, beliau berdakwah di
Gresik selama 20 tahun. Beliau datang ke pulau Jawa dan menetap di desa Leran
Manyar Gresik. Kota Gresik pada saat itu merupakan kota pelabuhan perdagangan
yang sering dikunjungi para pedagang dari luar negeri. Ketika sampai di Gresik,
Maulana Malik Ibrahim menghadap ke Raja Majapahit untuk berdakwah dan sekaligus
mengajaknya masuk Islam. Oleh Raja Majapahit, beliau diberi sebidang Tanah
perdikan di kampung Sawo. Di atas tanah itu didirikan sebuah Langgar[2]
untuk pusat kegiatan ibadah dan pesantren untuk membina dan menyiapkan
kader-kader penerus dakwahnya. Pesantren inilah yang menurut para pakar
ditetapkan sebagai pesantren pertama kali muncul di Pulau Jawa.
Dalam berbagai literatur, kedatangan Maulana
Malik Ibrahim di Jawa Timur (Gresik) dicatat sebagai permulaan Islam di Jawa,
khususnya Gresik, sehingga ia dipandang sebagai orang yang mula-mula memasukkan
Islam dan sebagai pendiri Pesantren pertama di Jawa. Namun, jika
diperhatikan dari batu bertulis pada nisan makam Fatimah binti Maimun (“Kubur
Panjang”) di desa Leran Manyar Gresik yang wafat pada tahun 475 H/1082 M,
maka dapat disimpulkan, bahwa pada tiga abad sebelumnya, Islam sudah masuk ke
Jawa, khususnya daerah pesisir Gresik. Dengan demikian, kedatangan Maulana
Malik Ibrahim adalah dalam rangka membina masyarakat muslim yang sudah ada, di
samping menyebarkan Islam kepada masyarakat Gresik yang pada umumnya
beragama Hindu-Budha. Akhlaknya yang mulia dan kepribadiannya yang menarik
merupakan faktor yang membantu kelancaran dakwahnya. Sehingga makin banyak dari
penduduk yang menjadi muslim. Setelah itu, didirikanlah semacam pesantren
untuk membina dan menyiapkan kader-kader penerus dakwahnya.
Maulana Malik Ibrahim wafat pada tanggal 12
Rabiul awal tahun 882 H/1419 M, berdasarkan tulisan pada nisan makamnya yang
berada di desa Gapura Gresik. Dengan demikian dapat diduga bahwa beliau mulai
menetap di Gresik pada tahun 1399 M.
__________________________________________
[1]
Silsilah Maulana Malik Ibrahim : S. Maulana Malik Ibrahim bin Zainal Alam
Barakat bin Jamaluddin Husein bin Ahmad Basya bin Abdullah Syahin Syah
bin Abdul Malik bin Alwi bin Muhammad Sahib Mirbat bin Ali Khali
Qasam bin Alwi bin. Muhammad bin Alwi bin Abdullah Ubaidillah
bin AHMAD MUHAJIR bin Isa bin Muhammad bin Ali Uraidhi bin Ja’far
Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husein
bin S. Sayidina Ali/Siti Fathimah binti Rasulullah Saw
[2] ) “Langgar” di kampung Sawo ini terkenal
dengan sebutan Langgar Sawo. Langgar ini sampai saat ini masih ada,
tetapi sudah beberapa kali mengalami renovasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar